COVID-19 di Dunia Nyaris Tembus 40 Juta Kasus!



 Masalah virus corona atau COVID-19 di dunia terus makin bertambah. Di Minggu (18/10/2020) pagi, website World O Mtr. menulis ada 39,9 juta orang di dunia positif COVID-19 atau persisnya 39.937.065 masalah.


Amerika Serikat, India, Brasil, serta Rusia jadi 4 negara dengan masalah COVID-19 paling tinggi, yaitu di atas 1 juta masalah.


kumpulan bandar judi bola online resmi Tingginya masalah virus corona ini tidak lepas dari tambahan masalah harian di beberapa negara dunia. 9 negara bahkan juga tertulis ada tambahan masalah lebih dari 10 ribu. Berikut daftarnya:


1. India 62 ribu masalah


2. AS 53,4 ribu masalah


3. Prancis 32,4 ribu masalah


4. Brasil 22,7 ribu masalah


5. Inggris 16,1 ribu masalah


6. Rusia 14,9 ribu masalah


7. Argentina 13,5 ribu masalah


8. Italia 10,9 ribu masalah


9. Belgia 10,1 ribu masalah


World O Mtr. menulis dari 39,9 juta masalah, angka kematian karena virus corona sekarang sekitar 1.114.183 jiwa serta pasien yang pulih 29.875.358 jiwa.


Masalah aktif virus corona saat ini tertulis sekitar 8.947.524 masalah, yang dipisah jadi 8.875.686 jiwa pasien dengan tanda-tanda serta 71.838 pasien pada keadaan gawat.


India menulis kematian karena COVID-19 makin bertambah 1.032 jiwa jadi 114.064 jiwa.


Tambahan kematian paling tinggi di dunia sesudah India, diiringi oleh AS (634 wafat), Brasil (461 wafat), Meksiko (419 wafat), Argentina (384 wafat), Rusia (279 wafat), Iran (253 wafat), Kolombia (187 wafat), Inggris (150 wafat), Tunisia (114 wafat), serta Ukraina (109 wafat).


Ada juga untuk tambahan angka kesembuhan harian paling tinggi di dunia berada di India (72,7 ribu jiwa pulih), AS (32,1 ribu jiwa pulih), Brasil (15,7 ribu jiwa pulih), Argentina (12,6 ribu jiwa pulih), serta Kolombia (10,4 ribu jiwa pulih).

Postingan populer dari blog ini

The household has actually employed a personal investigator, inning accordance with their lawyer.

Offered younger Australians, primarily dynamic and also very most taken part in issue-based national

speech continued to change